Minggu, 27 Juli 2014

Prinsip Hidup Manusia

Dari zaman purba sampai kelak di akhir masa, prinsip hidup manusia akan tetap sama, tak peduli siapa pun manusianya. Prinsip dasar itu berbunyi, “Jika kita bisa mendapatkan sesuatu yang baik dengan mudah, kenapa harus mempersulit diri?”

Jutaan orang memerlukan air setiap hari untuk berbagai keperluan—dari makan dan minum, sampai untuk mencuci piring dan baju. Jika kita bisa mendapatkan air bersih dengan mudah melalui keran di rumah, tentunya kita tidak sudi membuang waktu dan energi untuk mengangkut air lewat ember dari tempat lain. Jika kita bisa mendapatkan sesuatu yang baik dengan mudah, kenapa harus mempersulit diri?

Jutaan orang butuh makan setiap hari, setiap malam, setiap saat. Jika kita bisa mendapatkan makanan yang baik, nikmat, dan cocok di dekat rumah, kita tentu tidak akan sudi membuang waktu dan energi untuk pergi ke kota lain hanya untuk menikmati makanan dengan kualitas sama. Jika kita bisa mendapatkan sesuatu yang baik dengan mudah, kenapa harus mempersulit diri?

Jutaan orang mengakses web/blog setiap hari, setiap saat, bahkan setiap detik. Jika kita bisa menikmati web/blog yang baik dengan loading yang ringan, kita tentu tidak akan sudi membuang waktu dan energi untuk membuka web/blog yang loading-nya selambat keong. Jika kita bisa mendapatkan sesuatu yang baik dengan mudah, kenapa harus mempersulit diri?

Jutaan orang ingin mendapatkan pasangan, dengan berbagai latar belakang dan alasan—karena faktor usia, kebutuhan, sampai karena tuntutan sosial. Jika kita bisa mendapatkan pasangan yang baik dan cocok dengan mudah, tentunya kita tidak sudi membuang waktu dan energi untuk mengurusi orang sok jaim hanya untuk menjadi pasangannya. Jika kita bisa mendapatkan sesuatu yang baik dengan mudah, kenapa harus mempersulit diri?

Itulah prinsip dasar kehidupan manusia. Setiap orang ingin mendapatkan yang terbaik, dengan cara yang mudah. Naluri dasar setiap manusia tidak ingin dipersulit, sebagaimana mereka menjauhi rasa sakit. Sebaliknya, manusia butuh kesenangan, yang ditunjang kemudahan.

Karenanya, kunci sukses untuk apa pun di dunia ini adalah memenuhi kebutuhan dan naluri dasar itu. Mudahkan, jangan persulit. Sekali lagi, mudahkan—jangan persulit!

Kalau kita membuat web/blog, usahakan loading-nya seringan mungkin. Ketika seseorang membuka sebuah web atau blog, mereka butuh membaca isinya, bukan untuk mengagumi ornamen-ornamennya. Kecuali kalau web/blog kita memang hanya menyuguhkan ornamen.

Mudahkan, jangan persulit!

Kalau kita membuka warung makan atau restoran, buat tempatnya senyaman mungkin, dan layani pelanggan secepat yang kita bisa. Tidak ada orang yang suka menunggu, apalagi menunggu sesuatu yang paling cuma makanan, yang bisa didapatkan di semua tempat.

Mudahkan, jangan persulit!

Kalau kita seorang guru atau pengajar, terangkan pelajaran dengan bahasa yang sederhana, mudah dipahami, dan tidak usah sok memakai istilah-istilah rumit yang hanya bisa kita pahami sendiri. Murid butuh paham, bukan butuh mendengar istilah aneh yang memusingkan.

Mudahkan, jangan persulit!

Kalau kita jatuh cinta pada seseorang, tunjukkan sikap ramah dan terbuka, dan usahakan agar kita mudah didekati. Tidak usah terlalu banyak sok jaim yang tak perlu, karena toh akhirnya sikap sok jaim memang tidak perlu. Kalau orang bisa mendapatkan pasangan yang apa adanya, mereka tidak akan sudi buang waktu dan energi untuk mengejar seseorang yang jaimnya selangit.

Mudahkan, jangan persulit!


 
;