Rabu, 02 Desember 2009

Kita, Agama dan Tuhan



Ketika kita tengah tidur di malam hari, apakah kita menyadari segala sesuatu yang terjadi di sekeliling kita? Tentu tidak. Karena itulah agama kemudian memberikan tuntunan agar kita berdoa menjelang tidur, memohon perlindungan Tuhan selama kita tertidur.

Lalu ketika kita telah sadar dan terjaga kembali, menjalankan semua aktivitas kita sehari-hari, apakah kemudian perlindungan Tuhan sudah tak lagi dibutuhkan? Tentu juga tidak, karena dalam begitu banyak hal yang terjadi di dunia ini, manusia begitu amat tergantung kepada Tuhan. Di sinilah seharusnya kita mulai menyadari bahwa kita ini benar-benar lemah dan tak berdaya tanpa campur tangan Tuhan di dalam kehidupan kita.

Lebih dari semuanya itu, bila manusia berdiri seorang diri, ia akan mudah sekali dikalahkan. Akan tetapi bila seorang manusia hidup dengan kekuatan Tuhan di dalamnya, ia tak kan terkalahkan oleh apapun, oleh siapapun.

Orang-orang yang memandang rendah terhadap aktivitas beragama seringkali menanyakan, “Untuk apa sih berdoa dan memohon kepada Tuhan? Semua itu tidak ada gunanya.”

Di dalam kehidupan kita yang begitu luas ini, tidak semua hal dapat kita pahami, sebagaimana juga kehidupan keagamaan kita. Ada cukup banyak hal menyangkut agama kita yang tidak bisa kita pahami dengan akal dan nalar kita yang amat sangat terbatas ini, namun kita percaya. Dan itulah yang dinamakan iman!

Apakah kita tahu mengapa mobil bisa berjalan? Oh, itu karena adanya percikan bunga api di dalam silinder yang menimbulkan letupan hingga mobil bisa berjalan. Nah, mengapa bunga api dalam silinder yang menimbulkan letupan itu bisa membuat mobil bisa berjalan? Kita tidak pernah mengetahuinya. Jangankan kita, bahkan General Motor, perusahaan besar yang telah banyak memproduksi mobil pun tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi meski mereka telah melakukan penelitian dan penyelidikan selama bertahun-tahun!

Kita tidak tahu bagaimana cara kerja listrik sebagaimana kita pun tak pernah tahu bagaimana cara kerja mesin motor. Namun toh kita bisa menggunakannya dan menikmatinya. Begitu pula dengan agama yang kita yakini ini. Saya tidak pernah tahu misteri di balik doa dan agama, tetapi saya dapat hidup secara lebih damai dan terarah dengan adanya doa dan agama. Lebih dari itu, agama telah membantu saya menemukan sebuah oase kedamaian di tengah-tengah badai pasir kehidupan.

Lebih dari empat ratus tahun yang lalu, filsuf Francis Bacon telah mengalami hal semacam itu saat ia mengatakan, “Filsafat yang dangkal membuat orang cenderung ke arah atheisme, tapi filsafat yang dalam akan membawa manusia kepada iman dan agama.”

Jika Tuhan tidak ada, dan jika agama tidak benar, maka hidup ini benar-benar tidak ada artinya. Oh, bahkan sungguh sebuah lelucon yang tragis!


 
;