Minggu, 14 Maret 2010

Bersyukurlah



Rasa syukur adalah cahaya dalam kegelapan hidup. Ia memberikan kekuatan penerang ketika keadaan yang kita hadapi terasa gelap dan membingungkan.

Mengapa semua agama di muka bumi ini meminta kita untuk selalu bersyukur? Karena bersyukur itulah esensi paling mendasar dari hidup bahagia. Tidak ada kebahagiaan tanpa rasa syukur—dan jika selamanya kita tidak pernah bersyukur, selamanya pula kita tak akan pernah bahagia.

Mari kita perbarui hidup kita dengan pemikiran yang lebih baik, dengan pikiran yang lebih positif, dan marilah kita gantikan setiap keluhan dengan ucapan rasa syukur.

Kalau hari ini kita ingin mengeluh karena dipecat dari tempat kerja, marilah kita mengingat orang-orang yang selama bertahun-tahun menjadi pengangguran. Kalau hari ini kita merasa malu karena sepatu yang kita pakai telah aus, marilah kita mengingat orang-orang yang tak punya kaki. Kalau hari ini kita berkecil hati karena ketombe di rambut, marilah kita mengingat para penderita kanker yang tengah dirawat di kemoterapi yang berharap rambutnya segera tumbuh kembali. Kalau hari ini kita mengeluh karena terjatuh atau tersandung berkali-kali, marilah kita mengingat orang-orang yang lumpuh.

Kalau hari ini kita ingin mengutuk negara kita yang tak bisa memberikan kesempatan yang baik, marilah kita mengingat negara lain yang tengah mengalami huru-hara peperangan dan kelaparan. Kalau hari ini kita kesal karena merasakan beratnya perjuangan hidup yang harus dihadapi, marilah kita mengingat orang-orang yang tengah terbaring tak berdaya di rumah sakit. Kalau hari ini kita bersedih karena terbaring tak berdaya di rumah sakit, marilah kita mengingat orang-orang yang telah terkubur di dalam tanah...

Kehidupan ini, hidup yang kita jalani, nilainya akan jauh lebih tinggi jika kita mampu menjalaninya dengan senyuman dan rasa syukur, dan bukannya dengan keluhan serta wajah yang muram. Dan bersyukur, adalah salah satu resep untuk bisa menjalani hidup yang bahagia; kehidupan yang lebih indah.

Rasa syukur adalah cahaya dalam kegelapan hidup, ia memberikan kekuatan penerang ketika keadaan yang kita hadapi terasa gelap dan membingungkan. Rasa syukur adalah penenteram jiwa ketika kita merasa sendirian dan ditinggalkan. Rasa syukur adalah mata kejernihan untuk dapat menyaksikan kehidupan sebagaimana mestinya. Lebih dari itu, rasa syukur mendekatkan manusia dengan Tuhannya.


 
;