Kamis, 08 Juli 2010

Maka Ingatlah…

Saya tidak tahu fakta lain yang lebih membesarkan hati
selain kemampuan manusia yang tidak diragukan untuk dapat
meningkatkan kehidupannya melalui upaya yang disadarinya.
Henry David Thoreau


Kalau kita menganggap kemiskinan sebagai penghalang kesuksesan, maka ingatlah Abraham Lincoln yang pemimpin besar itu adalah mantan pelayan toko, John D. Rockefeller yang multi-milyuner dulunya penjual sayur-mayur, Booker T. Washington yang menjadi pemimpin dan guru besar kulit hitam adalah bekas budak, dan Bill Gates—orang paling kaya di bumi saat ini—bukanlah anak orang kaya.

Kalau kita berpikir kekurangan fisik akan menghambat langkah kita untuk maju, maka ingatlah Beethoven yang tuli mampu menciptakan musik-musik indah yang abadi, John Milton yang buta mampu mengarang sajak yang melegenda, Franklin Delano Roosevelt yang lumpuh berhasil menjadi presiden Amerika sampai empat kali, Stevie Wonder yang buta mampu menulis lirik dan menyanyikan lagu-lagu indah hingga menjadi penyanyi besar, dan Stephen Hawking yang lumpuh mampu menjadi ilmuwan terbesar abad ini.

Kalau kita menganggap rendahnya pendidikan akan menghancurkan masa depan kita, maka ingatlah Albert Einstein menjadi ilmuwan besar meski hanya sekolah beberapa tahun, Thomas Alfa Edison menjadi penemu terbesar sepanjang masa meski tidak lulus sekolah dasar, dan Ajip Rosidi yang sastrawan besar itu pun tidak tamat SD.

Kalau kita berpikir sudah terlambat untuk mulai membangun kesuksesan, maka ingatlah Grandma Moses yang sastrawan hebat itu mulai menulis pada usia 76 tahun, Ruth Gordon memenangkan piala Oscar pertamanya untuk film “Rosemary Baby” ketika berusia 72 tahun, dan Golda Meir diangkat menjadi Perdana Menteri Israel pada usia 71 tahun.

Kalau kita berkecil hati karena sesuatu yang kita anggap benar ditolak di mana-mana, bahkan kita dijauhi karena itu, maka ingatlah bahwa Nabi Muhammad juga seorang diri ketika pertama kali menyampaikan Islam. Penentangan dari banyak orang, bahkan hinaan sampai ancaman pembunuhan mengiringi perjuangan itu. Tapi sejarah kemudian mencatat fakta bahwa Islam menjadi agama terbesar di dunia. William Lloyd Garrison juga seorang diri dan dicaci-maki serta dicibir oleh orang banyak ketika punya pemikiran tentang pembebasan budak, dan sejarah pun kemudian membuktikan bahwa perjuangannya tak sia-sia, karena kini dunia tak lagi mengenal perbudakan.

Kemudian, kalau kita memilih hanya diam saja, karena menganggap suara kita tidak penting, maka ingatlah pada tahun 1645, satu suara membuat Oliver Cromwell memegang kendali atas Inggris. Tahun 1649, satu suara mengakibatkan Charles I, raja Inggris, dieksekusi. Tahun 1868, satu suara menyelamatkan Presiden Andrew Jackson dari impeachment. Tahun 1876, satu suara memberikan kursi kepresidenan Amerika Serikat kepada Rutherford B. Hayes. Tahun 1923, satu suara memberi Adolf Hitler kepemimpinannya atas partai Nazi. Dan tahun 1941, satu suara menyelamatkan undang-undang Dinas Militer, hanya beberapa minggu sebelum pemboman atas Pearl Harbor.

Dan kalau kita menganggap hidup hanya untuk menunggu mati, lalu kita berlenggang-kangkung, malas, dan bersantai-santai karenanya, maka ingatlah bahwa kita diciptakan dengan satu tujuan—untuk satu tujuan....

 
;