Kamis, 02 September 2010

Empat Macam Naskah (2)



Nah, selain empat macam penilaian seperti yang saya paparkan di post sebelumnya, ada pula empat penilaian lain yang juga dijadikan tolok ukur penerbit dalam memutuskan apakah sebuah naskah akan diterbitkan ataukah tidak. Sebenarnya, intinya sama saja seperti yang di atas, namun kali ini yang dinilai adalah faktor penulisnya. Berikut ini penjelasannya.

Naskah berkualitas, penulisnya terkenal. Ini jelas naskah yang langsung mendapat lampu hijau. Tidak perlu menunggu waktu lama, penerbit pasti akan langsung oke dengan naskah seperti ini. Naskah yang berkualitas, ditunjang nama penulis yang terkenal, dapat membuat penerbit cukup pede untuk memprediksi bukunya nanti bisa masuk best seller.

Naskah berkualitas, penulisnya tidak terkenal. Masih tidak masalah, toh naskahnya berkualitas. Inti sebuah buku tidak semata-mata pada siapa yang menulisnya, tetapi apa yang tertulis di dalamnya. Karenanya, jika kenyataannya naskah itu memang berkualitas, penerbit masih oke meski nama penulisnya belum terkenal. Lebih dari itu, semua penulis terkenal pada mulanya juga penulis yang tidak terkenal. Semua penulis hebat pada mulanya juga penulis pemula.

Naskah tidak berkualitas, penulisnya terkenal. Nah, ini kadang jadi dilema bagi sebuah penerbit. Naskah itu tidak bisa dibilang bagus atau berkualitas, tapi penulisnya terkenal. Kok bisa…? Bisa saja, misal seorang artis terkenal yang mulai mencoba menulis buku. Nama artis itu mungkin sudah sangat terkenal, tetapi ternyata hasil tulisannya tidak bisa dibilang bagus. Ketika menerima naskah semacam ini, penerbit biasanya masih akan menerbitkannya, dengan harapan nama besar penulisnya mampu mendongkrak penjualan buku itu nantinya. Kalau toh isi naskahnya kurang beres, editor akan membereskannya.

Naskah tidak berkualitas, penulisnya tidak terkenal. Haduh, ini sama saja dengan jenis naskah keempat di atas. Penerbit tidak akan menunggu waktu lama untuk memutuskan nasib naskah semacam ini. Sekretaris redaksi akan langsung menyiapkan surat penolakan, pimpinan redaksi akan tanda tangan, dan… naskah itu pun akan segera dikirim untuk dikembalikan.

Well, jika melihat pemaparan di atas, sebenarnya cukup membesarkan hati, kan? Di antara empat macam kuadran sebagaimana yang saya paparkan itu, kemungkinannya adalah tiga banding satu (3:1). Ada tiga kemungkinan naskah kita diterima, dan hanya ada satu kemungkinan naskah kita ditolak. Itu cukup membesarkan hati. Karenanya, ayo… tak perlu ragu mengirimkan naskahmu!


 
;