Sabtu, 16 Oktober 2010

Neighbourhood, Abigail



Valentino bertemu Abigail di tengah jalan komplek mereka tinggal, dan Abigail bertanya, “Hei, fella, kamu baru pulang ya? Gimana acaranya?”

“Ramai, folk,” sahut Valentino, “banyak yang datang.”

“Oh ya? Gimana keadaannya?”

“Itulah yang aku nggak paham. Seperti orang sakit.”

Abigail tertawa ngakak sampai guling-guling di aspal, dan tercebur got.

***

Abigail datang ke rumah sohibnya, bernama Jonah. Saat ia memencet bel rumah, Jonah keluar, dan menyapa, “Hei, kebetulan sekali kamu datang. Palatino juga lagi di sini!”

“Valent?” Abigail girang-girang norak.

“Ya, dia lagi di kamar, nonton film baru. Yuk!”

Jonah dan Abigail ke atas, ke kamar Jonah, dan Abigail segera menapaki tangga dengan penuh semangat.

“Fella!” teriaknya, dari arah tangga. “Fella…!”

“Hei, folk…!” sahut Valentino dari dalam kamar. “Itu kamu…?”

“Yeah, ini aku! Apa kamu tadi malam datang ke sana?”

“Ya, folk, aku datang ke acaranya.”

“Ha! Terus gimana, fel?”

Ternyata dia bisa!”

Seketika Abigail tertawa ngakak dan tanpa sadar terguling-guling di tangga.

***

Valentino berjalan sendirian sambil menenteng bungkusan plastik di tangannya saat melewati depan rumah Abigail. Tante Dinar, nyokap Abigail, sedang duduk di teras rumah, dan menyapa, “Valent, dari mana?”

Valentino menghentikan langkah, dan menjawab, “Ini, Tante, baru beli nasi buat makan malam.”

Saat itulah Abigail muncul dari dalam rumah, dan menyapa Valentino, “Fella, apa berita tadi siang itu betul?”

“Iya, folk. Akhirnya terjadi juga. Nggak nyangka ya.”

“Wah, sama kayak yang lain, dunk! Trus, gimana pendapatmu?”

Yah, lucu aja.”

Seketika Abigail tertawa ngakak sampai guling-guling di depan nyokapnya.

***

Abigail mengetuk-ngetuk pintu rumah Valentino sambil manggil-manggil, “Feeel… fellaa…!”

“Iya, folk, sebentaar,” sahut Valentino sayup-sayup. “Ini lagi njemur bajuuu!”

“Kamu udah ketemu Jonah?”

“Apaaa…?”

“Kamu udah ketemu Jonaaah…???”

“Uh, iya, udaaah.”

“Apa kita akan ikut?”

“Nggak!”

“Kenapaaa?”

“Karena kalau kita ikut, kita bakal jadi tiga idiot!”

Abigail langsung tertawa ngakak sampai guling-guling di depan pintu rumah Valentino.


PS:
Buat Abigail, puas sekarang kamu ya? :P


 
;