Sabtu, 23 April 2011

Momentum Potensi



Semasa hidupnya, Emily Dickinson menulis banyak puisi yang hebat. Tetapi selama itu dia tidak pernah mempublikasikan puisinya satu pun, karena dia pikir puisi-puisi karyanya tidak layak untuk dipublikasikan. Setelah dia meninggal dunia, orang kemudian menemukan puisi-puisi itu dan dunia pun mengenal kehebatan Emily Dickinson dalam menulis puisi.

Sementara itu, Charlie Barsotti sering menggambar kartun, dan semenjak kecil telah berkeinginan menjadi seorang kartunis profesional. Tetapi kemudian, saat menginjak dewasa, dia menganggap profesi kartunis bukanlah profesi yang bisa dibanggakan. Ia kemudian malah bekerja sebagai anggota staf di sebuah pusat rehabilitasi anak yang terganggu mentalnya.

Sampai kemudian, seorang kenalannya memaksanya untuk membawa gambar-gambar kartunnya kepada para editor majalah. Saat ini, gambar-gambar kartun Charlie telah dimuat di majalah Pageant, New Yorker, USA Today, dan lain-lain. Charlie pun dikenal sebagai seorang kartunis profesional.

Apa pelajaran yang bisa diambil dari dua orang di atas?

Jangan pernah meremehkan potensi atau impian kita sendiri.

“Kalau kau bisa memimpikannya, mulailah,” kata Rochelle Jones dalam The Big Switch. “Kalau kau bisa membayangkannya, teruskanlah. Komitmen dan bayangan (visi) akan membentuk momentumnya sendiri, yang mendatangkan akhir yang berhasil.”


 
;