Senin, 06 Juni 2011

Almarhumah Cinta

Di sini cinta dimakamkan, hati dikuburkan, keindahan berkalang tanah. Pada waktu yang mengembuskan angan-angan cantik, dan impian tercerai-berai bersama perjalanan yang makin tak berujung. Keindahan masa lalu hanya bayang buram, dan impian masa depan hanya kisah sebelum tidur yang dibisikkan tangis diam-diam.

Bersama kepak sayap kelelawar. Dan denting jatuh bintang-bintang.

Suara-suara kecil yang dulu merdu, wajah-wajah surga yang dulu bermain di atas bumi Tuhan, kini berubah menjadi suara rintih tak terdengar, jerit keputusasaan, dan langkah-langkah gontai di atas tanah-tanah asing. Pergantian malam dan siang hanya episode tanpa makna, sandiwara tragis bercucuran sesal anak manusia.

Di sini rindu dimakamkan, jiwa dikuburkan, kebebasan berkalang tanah. Pada bayang mimpi indah yang menjemput kepalsuan, dan nyanyian cinta yang berubah menjadi gelegar sangkakala. Kelembutan hati yang dulu dimiliki berganti kanvas muram, dan mata berbinar hanya milik orang asing di bingkai cermin.

Hidup memudar. Bersama kebingungan terpeluk dalam kegelapan.

….
….

Kapan pun cinta dimakamkan, manusia bersorak di atas kuburannya. Di mana pun cinta dikuburkan, manusia bergembira di atas batu-batu nisannya. Dan anggur dituangkan, senyum dikembangkan, nyanyian didendangkan, manusia hanyut dalam kegembiraan.

Dan sementara itu, cinta terbujur di kalang tanah, di bawah kaki-kaki mereka….

 
;