Jumat, 15 Juli 2011

Harga Capcay Naik Tiap Tahun (1)

Salah satu masalah besar yang dihadapi negeri ini adalah harga capcay yang naik tiap tahun. Benar, negeri ini memang telah memiliki setumpuk masalah besar, dari masalah korupsi yang puluhan tahun tetap saja menggurita, pengangguran dan kemiskinan di mana-mana, bencana yang terus saja terjadi, sampai pada hal-hal rutin tapi mengganggu yang terjadi setiap hari.

Tetapi, menurut saya, harga capcay yang naik setiap tahun juga merupakan masalah besar negeri ini—suatu masalah nasional. Kenapa? Karena saya suka capcay! :D

Tidak jauh dari tempat saya tinggal, ada penjual capcay yang digemari banyak orang—salah satunya saya. Kalau sedang malas makan (dan saya memang sering malas makan), biasanya capcay akan jadi pilihan terbaik. Jadi saya pun sering datang ke tempat penjual capcay itu, dan membeli satu porsi, plus emping satu bungkus.

Capcay di tempat ini paling enak, menurut lidah saya. Dan, sepertinya, juga menurut lidah orang lain. Buktinya, setiap kali saya datang untuk beli capcay, hampir bisa dipastikan harus ngantri. Capcay di tempat ini memang terkenal enak, sehingga banyak orang rela antri untuk dapat menikmatinya. Agar memudahkan cerita, kita sebut saja capcay yang enak ini dengan sebutan “capcay Mister X”.

Abigail, tetangga saya yang agak sinting, pernah mengajukan teori sinting tentang mengapa capcay Mister X bisa enak dan digemari banyak orang. Suatu malam, ketika saya sedang melangkah sendirian sambil menenteng sebungkus capcay untuk saya nikmati di rumah sambil nonton pelem, Abigail nyamperin saya dari teras rumahnya.

“Hei, fella,” serunya. “Kamu baru dari Mister X, ya?”

“Ya, folk.” Saya mengangguk dengan sopan, sebagaimana seharusnya sikap seorang yang baik kepada tetangganya.

Tetapi Abigail ini termasuk tetangga yang sinting. Dia tahu saya baru membeli capcay. Dan dengan muka yang sinting, dia berujar dengan jumawa, “Fel, kamu tahu kenapa capcay Mister X selalu enak?”

Saya pikir Abigail akan mengeluarkan teori-teori kuliner tingkat tinggi yang ia warisi dari nyokapnya. Jadi saya pun langsung tertarik, dan menyahut, “Ya, folk, kenapa?”

“Karena Mister X selalu bersin-bersin sewaktu memasak capcay-nya!”

Anjrit…!!!

Tentu saja Abigail ngawur! Dan saya tidak percaya seribu persen! Nyatanya, Abigail sendiri sangat suka capcay made in Mister X.

Yang benar, capcay Mister X enak karena menggunakan daging ayam kampung. Itu yang pertama. Yang kedua, kuahnya sangat sedap. Ketiga, capcay-nya menggunakan sayuran yang benar-benar segar. Keempat, Mister X menggunakan bumbu-bumbu tertentu yang mungkin tidak diketahui para penjual capcay lainnya, sehingga dapat menghadirkan capcay yang benar-benar lezat. Dan terakhir, yang merupakan faktor paling penting, harganya sangat mahal!

Faktor terakhir itulah yang sekarang ingin saya bahas, agar pemerintah Indonesia mau memperhatikan masalah yang sangat membahayakan stabilitas nasional ini. Halah!

Lanjut ke sini.

 
;