Senin, 12 September 2011

Keliru itu Penting

Pada tahun 1905, Albert Einstein menciptakan Teori Relativitas Umum. Lalu pada tahun 1916 ia menemukan Teori Relativitas Khusus yang kemudian disusul banyak penemuan fisika lain yang di antaranya menjadi landasan penemuan energi dan bom atom.

Einstein, ahli fisika teori kelahiran Jerman ini, dianggap sebagai pemikir paling kreatif di dunia, dan mendapatkan Hadiah Nobel karena menemukan Teori Foton Cahaya. Selain sebagai ahli fisika, ilmuwan besar kelahiran Ulm ini juga seorang pengarang, pemain biola, dan seorang yang sering meneriakkan anti peperangan.

Karena ancaman Nazi (pada masa holocaust, 1933) ia meninggalkan Jerman dan bekerja di Princeton University, AS. Sejarah mencatat bahwa Albert Einstein adalah seorang jenius. Tetapi dia sendiri menyangkal hal itu. Katanya, “Saya berpikir terus, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Sembilan puluh sembilan kali kesimpulan saya keliru, tetapi yang keseratus, benar.”

Memang ada beberapa orang yang dilahirkan dalam keadaan jenius. Tetapi banyak orang yang kita anggap jenius mengakui bahwa dia memperoleh kejeniusannya dari hasil kerja keras. Dan kalau Einstein yang dianggap jenius saja mengalami kesalahan sampai sembilan puluh sembilan kali dan baru menemukan kebenaran pada percobaan yang keseratus, apalagi kita…?

Tak perlu takut mengalami kekeliruan, karena kekeliruan demi kekeliruan itu akan mengantarkan kita kepada kebenaran.

 
;