Selasa, 31 Januari 2012

Pelajaran Penting Seumur Hidup

Jangan menghakimi.
Yesus

Ketika kita menudingkan jari telunjuk ke muka orang lain,
tiga jari lainnya menunjuk ke muka kita sendiri.
Plato


Pukul sepuluh pagi itu saya mengetuk pintu rumahnya. Cukup lama saya berdiri di depan pintunya, mengetuk-ngetuk dan memanggilnya, sampai kemudian ia muncul membukakan pintu dengan muka mengantuk. Jelas sekali ia terbangun dari tidur karena mendengar ketukan di pintu rumahnya. Dan, dengan pongah, saya berkata, “Jam segini baru bangun tidur??? Dasar pemalas!”

“Masuklah,” sahutnya, tanpa menghiraukan ucapan saya.

Setelah saya duduk di ruang tamu rumahnya, dia berkata perlahan-lahan, “Jam berapa tadi malam kau tidur?”

“Jam sebelas,” saya menjawab jujur.

“Dan jam berapa kau bangun tidur tadi pagi?”

“Jam enam.”

“Jadi, kau tidur dari jam sebelas malam sampai jam enam pagi. Itu berarti kau sudah tidur selama tujuh jam.”

“Yeah.” Saya menatapnya dengan bingung.

Dia melanjutkan, “Nah, sekarang biarkan aku menjelaskan. Setiap malam aku tidak pernah tidur karena banyak pekerjaan dan insomnia. Tadi aku tidur jam delapan pagi. Dan aku terbangun dari tidur jam sepuluh, karena kau mengetuk pintu rumahku. Artinya, aku baru tidur dua jam—dan kau dengan pongah menuduhku pemalas karena melihatku bangun tidur jam sepuluh. Seharusnya, kalau boleh menyarankan, tanyalah dulu kapan aku tidur sebelum menghakimiku.”

Mendengar penjelasan itu, tiba-tiba saya merasa diri sayalah yang pemalas.

 
;