Selasa, 01 Mei 2012

Pembodohan Massal Bernama Isu Pemanasan Global (8)

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, dan agar tidak terjadi kesalahpahaman atau kerancuan, sebaiknya jangan baca catatan ini sebelum membaca catatan sebelumnya.

***

Kasus di atas hanya salah satu contoh di antara banyak kasus lainnya, yang membuktikan bahwa peningkatan karbondioksida justru memberikan keuntungan bagi bumi dan manusia. Karenanya, statemen yang menyatakan bahwa karbondioksida adalah polutan berbahaya jelas statemen yang tidak adil, berat sebelah, serta mengandung indikasi yang patut dipertanyakan.

Saya tidak bermaksud menyatakan bahwa emisi karbon tidak berbahaya. Dalam skala kecil, kita tahu emisi karbon bersifat polutan, dan itu tentu mengganggu—semisal asap dari cerobong pabrik atau knalpot motor yang mengganggu kenyamanan. Karena itu pula, kota yang dipenuhi asap semacam itu biasanya akan lebih pengap yang membuat udara terasa lebih panas. Panas itu terjadi karena sifat asap yang menghambat penghantaran panas.

Jadi, bahwa karbondioksida mengganggu—ya! Tetapi jika karbondioksida dituduh sebagai biang keladi pemanasan global, itu pernyataan yang sangat berlebihan, bahkan terdengar konyol. Bahkan Richard Lindzen, Profesor dalam bidang Atmospheric Science di Massachusetts Institute of Technology, menyatakan, “Pemanasan global bukan dikarenakan kontribusi karbondioksida (CO2) manusia. Ini sebenarnya merupakan penipuan terbesar dalam sejarah ilmu pengetahuan.”


Cuaca abad ke-20 adalah cuaca paling panas

Dalam konferensi pers atas peluncuran Third Assessment Report, IPCC menunjukkan grafik temperatur belahan bumi utara dari tahun 1000 sampai tahun 2000. Grafik itu dikenal dengan nama Mann’s Hockey Stick. Berdasarkan grafik tersebut, digambarkan bahwa belahan bumi utara mendingin hingga 0,2 derajat Celcius pada tahun 1000 sampai 1900, dan kemudian temperaturnya menghangat menjadi 0,6 derajat Celcius pada tahun 1900 sampai 2000.

Tujuan IPCC menyodorkan grafik itu adalah untuk melegitimasi klaim mereka, bahwa perubahan iklim (pemanasan global) pada abad ke-20 merupakan kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang mereka sebut diakibatkan oleh ulah manusia yang terus memproduksi karbondioksida. Sekilas, paparan mereka yang ditunjang grafik itu memang meyakinkan. Tetapi terselip kecurangan yang nyata di sana!

Pada tahun 800 sampai tahun 1300, ada suatu periode yang disebut Medieval Warm Period. Pada tahun-tahun tersebut, udara bumi cukup hangat, sehingga waktu itu bangsa Viking bahkan dapat mendirikan koloni di Greenland yang berlangsung selama 300 tahun. Fakta penting itu sama sekali tidak dimasukkan dalam grafik yang disodorkan oleh IPCC. Selain itu, periode yang disebut Little Ice Age dari tahun 1560 sampai 1850 juga dihapus dari grafik tersebut.

(Fakta kecurangan ini terbongkar setelah sejumlah e-mail dari ilmuwan-ilmuwan di East Anglia University yang terlibat dalam isu pemanasan global diretas oleh seorang hacker. Penjelasannya ada di bawah).

Medieval Warm Period merupakan fenomena global. Pada periode tersebut, Eropa menikmati kemakmuran pertanian dengan melimpahnya makanan, dan pesatnya pertumbuhan populasi. Pada waktu itu, mereka membuat proses besar di bidang teknologi, penemuan seperti jam mekanik dan kincir angin, pendirian katedral besar, dan pembangunan kota dagang seperti Venice, Amsterdam, dan London. Merupakan suatu ironi sekaligus kecurangan intelektual bahwa para pendukung isu pemanasan global menghapus era yang luar biasa itu dari kampanye mereka!

Lanjut ke sini.

 
;