Sabtu, 01 Juni 2013

Noffret’s Note: Memberi

Seorang teman berkata, “Bukan memberi kalau
kau masih berharap balasan, bahkan sekadar ucapan
terima kasih.” Sekarang aku setuju dengannya.
—Twitter, 11 Agustus 2012

Kadang aku memberi tanpa mendapat ucapan
“terima kasih”. Tapi aku sudah bahagia, karena
telah memiliki kesempatan untuk memberi.
—Twitter, 11 Agustus 2012

Mengucap “terima kasih” adalah hak orang
yang diberi. Kita tidak bisa menuntutnya. Karena
hak kita hanya sebatas memberi. Itu hak terbaik.
—Twitter, 11 Agustus 2012

Setiap orang punya hak untuk memberi atau menerima.
Tetapi aku berdoa, semoga selalu dapat memilih hak
untuk memberi. Itu hak yang istimewa.
—Twitter, 11 Agustus 2012

Jika orang yang kita beri mengucap “terima kasih”,
berbahagialah. Namun jika tidak, kita punya alasan
untuk lebih bahagia. Dan bersyukur.
—Twitter, 11 Agustus 2012

Aku percaya, dalam hidup ada bandul nasib yang
terus bergerak. Dan “Memberi” adalah cara terbaik
untuk menarik bandul itu ke tempat kita.
—Twitter, 11 Agustus 2012

Orang boleh melupakan pemberian kita, atau
tak membalas pemberian yang sama. Tetapi Bumi
selalu menumbuhkan biji apa pun yang ia terima.
—Twitter, 11 Agustus 2012

Jika pemberian kita tak memperoleh balasan,
alam semesta yang akan membalasnya. Jika alam
semesta yang membalas, tunggulah keajaiban.
—Twitter, 11 Agustus 2012


*) Ditranskrip dari timeline @noffret

 
;