Jumat, 13 September 2013

Twitter, 19 Januari 2013

“Tuhan, sebenarnya dia itu bag... ah, sudahlah, Tuhan. Kepalaku pusing. Kerjaan masih banyak, urusan masih numpuk, capek, dan ingin tidur.”

....
....

Kemudian, dalam tidur yang amat letih, aku bermimpi seolah-olah Tuhan berkata, “Kenapa tidak kautanyakan saja kepadanya?”

Aku terbangun, terkejut, dan tanpa sadar berbicara sendiri, “Aku tak berani, Tuhan. Aku selalu deg-degan setiap kali ingin melakukannya.”

Lalu aku memeluk guling, dan tertidur lagi. Karena masih letih.

Keesokan harinya, saat terbangun dari tidur, aku melihat timeline, ingin memastikan bahwa aku benar-benar menulis tweet itu.

Ternyata memang benar.

Meski aku ragu apakah benar Tuhan datang dalam mimpiku.

Yang jelas, aku masih deg-degan.

Sampai sekarang.

 
;