Selasa, 03 Desember 2013

Cewek-cewek Suka Cowok Brengsek

Lhah, kamu kan emang hebat, Yu.
Bisa menundukkan master web dan juragan lele.
Kurang apa, coba? Heuheuheu...
@noffret

"̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ aku emang hebat mas.
Cuma mereka yg brengsek.:D
@ItikBali

Kayaknya kamu perlu pacaran sama aku, Yu.
Biar tahu bahwa di dunia ini ada cowok yang...
lebih brengsek dari mereka. Heuheuheu...
@noffret

haha... Bahaya kalo lbh brengsek,
ntar aku jd lbh cinta. Soalnya aku kesandung cinta
kok malah sama cowok yg trnyata brengsek
@ItikBali


Meski kadang sebagian orang masih meragukan kenyataan ini, tapi faktanya cewek-cewek memang suka cowok brengsek. Itu sudah jadi rahasia umum, bahkan sudah menjadi kenyataan yang sangat mencolok mata, meski kadang masih ada orang yang mencoba menyangkalnya.

Sedari SMA, saya memperhatikan teman-teman cowok saya yang mudah mendapat pacar justru mereka-mereka yang brengsek. Sementara cowok-cowok yang kalem, baik, alim, justru tampak kesulitan mendapat pacar—atau tidak ada cewek yang tertarik pada mereka. “Keanehan” itu terus terjadi ketika masa kuliah. Cowok-cowok yang brengsek justru mudah gonta-ganti pacar, sementara cowok-cowok yang “lurus” kesulitan cari pacar.

Apakah cewek-cewek pernah menyadari kenyataan aneh ini...?

Saya tidak tahu.

Yang saya tahu, cewek-cewek memang suka cowok brengsek!

Kalian mungkin pernah, atau malah sering, mendapati cewek yang curhat setelah putus dari pacarnya, dan menyatakan kalau cowoknya ternyata brengsek. Anehnya, kalau kita perhatikan, cowok yang baru putus dengan cewek itu memang brengsek. Bahkan, kalau kita mau lebih memperhatikan, sebenarnya ada banyak cowok lain yang lebih baik dari cowok itu. Tapi mengapa cewek teman kita justru jatuh pada cowok yang brengsek?

Sekarang, hei cewek-cewek, mari kita buat ilustrasi yang mudah, dan coba lihat seperti apa pilihanmu.

Ada dua cowok—kita sebut saja Cowok A dan Cowok B. Mereka memiliki penampilan yang sama—katakan saja sama-sama ganteng. Mereka memiliki latar belakang yang sama, punya tingkat kecerdasan yang sama, dan segala hal yang relatif sama. Bedanya, Cowok A tergolong “sangat lurus”, sedang Cowok B termasuk “brengsek”. Kira-kira, mana yang kalian pilih?

Secara teori, mungkin kalian bisa mudah menjawab, “Tentu saja gue pilih Cowok A, dong, yang hidupnya lurus!”

Sayangnya, dalam praktik, cewek-cewek akan lebih cenderung memilih Cowok B, yang relatif brengsek.

Mengapa...? Karena, dalam realitas, Cowok B—yang brengsek—tampak lebih asyik... dan lebih menantang!

Dalam kehidupan anak muda seperti kita, kepemilikan pacar sering kali bukan hanya untuk “mendamaikan hati” karena telah terlepas dari “kutukan jomblo”, tetapi juga untuk pamer dan bangga-banggaan. Oh, ayolah, tidak usah munafik. Karenanya, mendapatkan pacar yang “menantang” (dengan kata lain; brengsek) membuat kita—disadari atau tidak—bangga karena bisa dipamer-pamerkan. Hal itu sulit dilakukan jika pacar kita tergolong orang yang “lurus-lurus saja”, karena kesannya kurang menantang.

Selain itu, cowok brengsek juga sering ditaksir banyak cewek. Buktinya kau sendiri jatuh hati kepadanya. Karenanya, mendapatkan pacar yang tergolong brengsek membuat cewek bangga, karena merasa dapat “menundukkan” si brengsek. Sementara cowok lurus jarang ditaksir cewek-cewek. Karenanya pula, mendapatkan cowok yang lurus kurang mendatangkan kebanggaan.

Jadi, mengapa cewek-cewek suka cowok brengsek? Karena faktor tantangan. Dan karena alasan kebanggaan. Motivasi semacam itu biasanya sangat kuat pada cewek-cewek yang mencari cowok untuk hubungan pacaran. Biasanya pula, semakin mereka tumbuh dewasa, dan semakin terbuka matanya, mereka pun akan mulai menyadari bahwa faktor tantangan serta kebanggaan seperti itu mulai tak penting lagi. Khususnya jika motivasi mencari pasangan untuk hubungan yang lebih serius.

Nah, bagaimana dengan cowok-cowok? Apakah cowok juga lebih suka pada cewek brengsek daripada cewek yang lurus?


Hahahaaa. Sebenarnya, cowok juga
kayaknya (kayaknya lho!) lebih suka cewek yang
ada brengsek2nya dikit (dikit lho!). Heuheuheu...
@noffret

Aku kayaknya termasuk
yang baik sekali deh....#dziiiingggg..
@ItikBali

Coba kita tanya Master Web dan Juragan Lele.
Mereka pasti lebih tahu. Heuheuheu...
@noffret

Apa gak ada orang ganteng lain di dunia ini sih
kok musti nanyanya sama orang2 “semacam” itu?
@ItikBali

Lhah, jangan salahin aku dong, Yu.
Kan kamu sendiri yang milih mereka. Coba dari dulu
kamu milih aku. Kan beda ceritanya. Hahaha..
@noffret


Sebenarnya, cowok pun tak jauh beda. Sebagai manusia, mereka juga menyukai tantangan—dan cewek yang brengsek sering kali tampak lebih menantang. Saya tidak mau pukul rata, karena bisa jadi selera masing-masing cowok berbeda. Karenanya, saya akan mengurai diri saya sendiri dalam kecenderungan atau ketertarikan terhadap lawan jenis.

Sebagai cowok normal—yang suka lawan jenis—tentu saja saya punya kecenderungan terhadap cewek. Dan cewek yang “agak nakal” (tolong perhatikan tanda kutipnya), bagi saya jauh lebih menarik daripada cewek yang “terlalu lurus” (sekali lagi, tolong perhatikan tanda kutipnya).

Cewek “nakal” yang saya maksud adalah cewek yang asyik, tidak sok jaim apalagi sok alim, pendeknya tidak terlalu konservatif. Bisa saja cewek “nakal” itu tergolong salihah, tapi dia tidak sok menunjuk-nunjukkan salihahnya secara demonstratif. Biasanya, cewek semacam itu asyik dijadikan teman, asyik pula dijadikan pacar. Sebaliknya, cewek yang terlalu lurus—apalagi sok alim—sering kali membosankan!

Kadang-kadang saya membayangkan ilustrasi seperti ini.

Ada dua cewek—kita sebut saja Cewek A dan Cewek B. Mereka memiliki kualitas yang sama—cantiknya, pintarnya, segalanya. Bedanya, cewek A tergolong nakal, sedang cewek B sangat lurus.

Kalau saya kencan dengan cewek A, obrolan kami mengalir asyik dan nyambung. Kami bisa bercanda dan tertawa penuh kecocokan, tidak ada upaya untuk saling mengungguli atau berusaha membuat terkesan satu sama lain. Umpama kebetulan dia mendapati video bokep di ponsel saya, dia cuma tertawa. Dia tidak menampilkan kesan sok jaim atau sok alim.

Kemungkinan besar, saya akan melanjutkan kencan kami, karena merasa cocok. Saya tidak perlu menyembunyikan apa pun darinya, dan merasa nyaman.

Sekarang, kalau saya kencan dengan cewek B, yang terlalu lurus, saya membayangkan obrolan kami kurang nyambung, sekaligus tidak asyik.

Karena merasa dirinya lurus, dia berusaha membuat saya terkesan, dan upaya itu menjadikannya tidak jujur sekaligus tidak wajar. Umpama dia mendapati video bokep di ponsel saya, dia akan menunjukkan sikap sok jaim, lalu berceramah panjang lebar tentang siksa neraka, dan mengkhotbahi saya macam-macam. Bah! Kita mau kencan atau latihan kultum...???

Kira-kira, apakah saya akan melanjutkan kencan dengan cewek semacam itu? Jawabannya jelas; Tidak!

Apa intisari yang dapat kita ambil dari ilustrasi-ilustrasi di atas? Bagi saya, inilah pelajarannya: Jadilah menantang bagi lawan jenis, tapi tidak usah berusaha membuat mereka terkesan! Biarkan dia terkesan kepada kita, tanpa kita harus berusaha membuatnya terkesan. Dan, kau tahu, kita lebih sering terkesan pada orang yang apa adanya, daripada orang yang sok segalanya.

Itulah yang dilakukan cowok-cowok brengsek, dan cewek-cewek brengsek! Mereka tampil apa adanya, jujur, tidak dibuat-buat, tidak menutup-nutupi diri sendiri—tidak sok jaim, apalagi sok alim.

Karena mereka tampil apa adanya, nilai minus mereka justru tak terlihat, dan kita tertarik pada mereka! Cowok-cowok brengsek, dan cewek-cewek brengsek, memiliki satu hal positif yang sering kali tak dimiliki orang-orang sok alim, yaitu kejujuran! Mereka jujur pada diri sendiri, jujur pada orang lain—jujur bahwa dirinya brengsek.

Karena mereka jujur, kita pun tertarik, dan merasa nyaman bersamanya. Dan, bagi saya, merasa nyaman dengan seseorang adalah syarat pertama untuk melangsungkan suatu hubungan. Well, bagaimana denganmu...?

 
;