Sabtu, 26 April 2014

Cinta di Pikiranku

Aku sering membayangkan pertemanan
serupa teras rumah, persahabatan adalah ruang tamu,
dan hubungan pacaran adalah ruang tengah.
—Twitter, 18 April 2014

Kita tidak bisa masuk ke ruang tengah di rumah
seseorang, tanpa melewati teras atau bagian depannya.
Begitu pun hubungan cinta antarmanusia.
—Twitter, 18 April 2014

Pertemanan terjadi karena kecocokan,
persahabatan terjalin karena kepercayaan,
dan hubungan cinta bersemi karena perpaduan keduanya.
—Twitter, 18 April 2014

Aku percaya cinta dibangun di atas landasan
persahabatan, bukan sekadar faktor ketertarikan.
Itulah cinta yang membuat kita merasa nyaman.
—Twitter, 18 April 2014

Cinta karena faktor ketertarikan selalu menuntut
sejumlah syarat. Dari syarat fisik sampai hal lainnya.
Itu jenis cinta yang sangat rapuh.
—Twitter, 18 April 2014

Dalam berteman, kita tidak menuntut syarat apa pun,
selain kecocokan. Dalam persahabatan,
kita hanya membutuhkan kepercayaan.
—Twitter, 18 April 2014

Ketika kemudian pertemanan atau persahabatan
beralih menjadi cinta, hubungan itu memberi rasa nyaman,
sekaligus fondasi untuk bertahan.
—Twitter, 18 April 2014

Alasan mengapa hubungan pacaran sering berisi
sandiwara dan kebohongan, karena orang
membangun cinta tidak di atas persahabatan.
—Twitter, 18 April 2014

Cinta monyet: “Aku cinta kamu karena tertarik
padamu.” | Cinta dewasa: “Aku cinta padamu
karena aku percaya, dan nyaman bersamamu.”
—Twitter, 18 April 2014

Mungkin aku terlalu berlebihan. Tapi cinta
yang cuma berdasar ketertarikan sungguh tak bisa
dipercaya. Itu jenis cinta dengan banyak syarat.
—Twitter, 18 April 2014

Aku tidak mau pacaran dengan orang yang
tertarik padaku. Aku hanya mau pacaran dengan orang
yang percaya kepadaku. Itu dua hal yang berbeda.
—Twitter, 18 April 2014

Ketertarikan adalah pesona yang kita lihat dari luar.
Kepercayaan adalah pesona yang kita lihat di dalam.
Ketertarikan itu dangkal, rapuh.
—Twitter, 18 April 2014

Ketertarikan membutuhkan banyak syarat,
dan itu bisa dibuat-buat. Kepercayaan hanya butuh
satu syarat, dan itu mutlak, tak bisa dibuat-buat.
—Twitter, 18 April 2014

Aku hanya percaya pada cinta yang dibangun
karena kepercayaan, tanpa banyak syarat macam-macam,
tapi mutlak. Itu cinta yang membuat nyaman.
—Twitter, 18 April 2014

Pesona fisik bisa berubah seiring usia.
Apa pun yang kita miliki bisa hilang kapan saja.
Tapi cinta tak bersyarat tetap mekar selamanya.
—Twitter, 18 April 2014

Kita adalah dua orang asing yang mungkin
saling membutuhkan cinta. Untuk bisa membuat
kesepakatan yang dipercaya, kita harus berteman.
—Twitter, 18 April 2014

Pertemanan adalah cara mudah untuk saling
merasa nyaman. Setelah kita sama-sama nyaman,
apa pun bisa dibicarakan dan dilakukan.
—Twitter, 18 April 2014

Tanpa pertemanan, semua hubungan cinta hanyalah drama.
Yang jadi masalah, drama selalu memiliki akhir kisah.
—Twitter, 18 April 2014


*) Ditranskrip dari timeline @noffret.

 
;