Selasa, 01 April 2014

Soal Marissa Haque

Saya bukan penggemar Marissa Haque, jadi tidak selalu mengikuti berita tentangnya. So, ketika ada teman yang minta agar saya menulis tentang Marissa Haque, terus terang saya kebingungan, dan tidak tahu apa yang harus saya tulis tentangnya.

Teman saya tertarik pada Marissa Haque, karena wanita mantan artis itu tampaknya sangat hobi memamerkan gelar atau titelnya, hingga semuanya ditulis di depan dan belakang namanya. Menurutnya, itu konyol. Ya, menurut saya juga konyol. Karena manusia bukan apa gelar atau titel akademisnya, melainkan apa yang dilakukannya.

Maksud saya, terus terang saja, saya menghormati seseorang bukan karena gelar atau titelnya, tapi bagaimana dirinya. Orang boleh bergelar Doktor campur Profesor, tetapi saya tidak bisa menghormatinya jika perilakunya tercela. Sebaliknya, seseorang mungkin tidak punya gelar atau titel apa-apa, bahkan mungkin tidak makan bangku sekolah, tapi bisa jadi saya akan mencium tangannya dengan takzim karena dia memang sosok mulia.

Soal Marissa Haque, terus terang saya tidak tahu banyak tentang dia. Hanya, dulu, saya sempat tertarik mengikuti berita tentangnya ketika dia diketahui “mengubah” komentar beberapa orang di blognya, hingga para “korbannya” melancarkan protes. Lalu ada pula beberapa “keributan” yang berhubungan dengan dirinya di Twitter yang pernah mencuat, dan saya juga sempat mengikuti beritanya.

Sudah, hanya itu.

Jadi, bisa dibilang saya tidak tahu banyak tentang Marissa Haque.

Tetapi, jika saya diminta menyebutkan sifat positif Marissa Haque yang layak dipuji, saya bisa menyebutkan. Dia wanita yang sangat menghormati dan mencintai suaminya, juga seorang pasangan yang setia. Bagi saya, itu kualitas terbaik yang bisa didapatkan seorang suami dari wanita yang menjadi istrinya.

 
;