Minggu, 08 Maret 2015

Cinta Tanpa Syarat

Baru pulang dari rumah teman. Senang bisa merenda kenangan, menertawakan kegagalan, dan merajut pikiran. Hidup selalu memberi harapan.
—Twitter, 30 Oktober 2014

Teman yang satu visi dan satu hati kadang lebih dekat daripada famili.
—Twitter, 31 Oktober 2014

Selalu menyenangkan setiap menemukan seorang teman yang membuatmu nyaman.
—Twitter, 31 Oktober 2014

Tahun demi tahun, teman datang dan pergi. Tahun demi tahun memberitahumu siapa teman sejati.
—Twitter, 31 Oktober 2014

Persaudaraan diikat oleh darah dan keluarga. Pertemanan sejati dipersatukan oleh hati.
—Twitter, 31 Oktober 2014

Teman adalah orang yang memperlakukan kita tanpa sok jaim-jaiman, hingga kita pun terbuka kepadanya dengan penuh kejujuran.
—Twitter, 31 Oktober 2014

Bersama teman, kita merasa bebas menjadi diri sendiri. Kupikir, itulah tujuan kita hidup di dunia ini.
—Twitter, 31 Oktober 2014

Ajakan yang tidak pernah ditolak adalah ajakan berteman. Kalau ajakanmu ditolak,
mungkin kau tidak mengajaknya untuk berteman.
—Twitter, 31 Oktober 2014

Pertemanan adalah satu-satunya hubungan yang dilandasi ketertarikan bersama, kecocokan, kenyamanan, kejujuran... dan tanpa ribut-ribut.
—Twitter, 31 Oktober 2014

Saat kau berkorban untuk seorang teman, atau ketika seorang teman berkorban untukmu, saat itulah kalian mengenal cinta tanpa syarat.
—Twitter, 31 Oktober 2014

“Pertemanan,” kata orang bijaksana, “adalah hadiah yang kita berikan kepada diri sendiri.” Kupikir, itu memang hadiah terbaik.
—Twitter, 31 Oktober 2014

Hanya dalam pertemanan, egoisme menghilang. Itu sesuatu yang tidak bisa terwujud di dalam hubungan lain apa pun, termasuk perkawinan.
—Twitter, 31 Oktober 2014

Teman kita mungkin tak sempurna, tapi asyik, menyenangkan. Pacar kita mungkin sempurna, tapi... jujur sajalah, kadang egois dan membosankan.
—Twitter, 31 Oktober 2014

Cinta sejati, kalau dipikir-pikir, adalah cinta kasih dalam pertemanan. Sebentuk cinta tanpa pamrih, selain keinginan untuk menjadi teman.
—Twitter, 31 Oktober 2014

Beri aku seorang pacar, dan akan kuberikan kepadamu sebuah drama. Beri aku seorang teman, dan akan kuberikan kepadamu sebuah kehidupan.
—Twitter, 31 Oktober 2014

Temanmu tidak pernah mempersoalkan jerawat di wajahmu, atau penampilanmu, atau sikapmu, atau bahkan kebodohanmu. Tapi pacarmu... ya.
—Twitter, 31 Oktober 2014

Hanya teman yang menerima diri kita apa adanya, sebagaimana kita menerima diri mereka seutuhnya. Teman menjadikan kita manusia sebenarnya.
—Twitter, 31 Oktober 2014

Temanmu tidak peduli apa mobil/motormu, setinggi apa pendidikanmu, berapa penghasilanmu, atau pun prospek masa depanmu. Tapi pacarmu... ya.
—Twitter, 31 Oktober 2014

Pacar adalah orang yang menerima diri kita dengan syarat, atau bahkan dengan setumpuk syarat. Teman menerima kita dengan cinta tanpa syarat.
—Twitter, 31 Oktober 2014


*) Ditranskrip dari timeline @noffret.

 
;