Sabtu, 01 Agustus 2015

Cinta yang Memilih

Cara terbaik menangkap kelinci adalah fokus pada hanya satu kelinci! Semakin banyak kelinci yang dikejar, semakin sulit didapatkan.
—Twitter, 19 Januari 2015

Mengejar banyak kelinci sekaligus mungkin tampak menjanjikan. Tapi fakta menunjukkan sebaliknya. Menangkap kelinci bukan logika, tapi seni.
—Twitter, 19 Januari 2015

Mungkin cinta bisa dinalar dengan logika. Tapi cinta bukan matematika. Cinta, dan upaya mendapatkannya, adalah seni. Ia membutuhkan “rasa”.
—Twitter, 19 Januari 2015

Kita tak pernah bisa memilih cinta, karena cintalah yang akan memilih kita. Itu benar. Suatu saat, kapan pun, kau akan tahu itu benar.
—Twitter, 19 Januari 2015

Dalam cinta, kita tidak pernah bisa memilih. Karena semakin banyak pilihan, cinta justru akan hilang. Tidak pernah ada cinta dalam pilihan.
—Twitter, 19 Januari 2015

Kalau kita menetapkan beberapa orang untuk dipilih salah satunya sebagai pasangan, kira-kira apa yang terjadi? Benar, semuanya akan hilang.
—Twitter, 19 Januari 2015

Siapa pun tidak ingin menjadi pilihan di antara beberapa pilihan. Orang hanya mau menjadi pilihan, jika ia menjadi satu-satunya pilihan.
—Twitter, 19 Januari 2015

“Aku bukan pilihan,” kata Iwan Fals. Itu pula kataku, katamu, dan kata siapa pun. Dalam cinta, tidak ada orang yang mau jadi pilihan kedua.
—Twitter, 19 Januari 2015

Cara terbaik mendapat pasangan: Fokuslah hanya pada satu orang, dan tunjukkan kepadanya. Setelah itu... biarkan cinta melakukan tugasnya.
—Twitter, 19 Januari 2015


*) Ditranskrip dari timeline @noffret.

 
;