Minggu, 01 November 2015

Kebenaran dan Keyakinan

Besarnya fanatisme buta berbanding lurus dengan sempitnya pikiran. Semakin seseorang merasa paling benar, semakin tidak layak dia didengar.
—Twitter, 23 Mei 2015

Kesalahan bisa tampak jadi kebenaran, ketika kesalahan menggunakan topeng keyakinan. Padahal tak pernah ada jaminan keyakinan pasti benar.
—Twitter, 17 Juli 2015

Orang bisa melakukan hal keliru terus menerus, seumur hidup, tanpa pernah merasa keliru, karena menyandarkan kekeliruan pada keyakinan.
—Twitter, 17 Juli 2015

Tidak ada yang lebih berbahaya selain keyakinan keliru. Yang jadi masalah, orang yang memiliki keyakinan selalu yakin tak pernah keliru.
—Twitter, 17 Juli 2015

Bagi orang-orang yang tak berpikir, keyakinan adalah menjadi buta. Bagi orang-orang bijaksana, keyakinan adalah kesadaran memiliki mata.
—Twitter, 17 Juli 2015

“Yang benar menurutmu belum tentu benar menurut Tuhan,” katanya. Kalau memang begitu, maka begitu pula yang benar menurutmu.
—Twitter, 17 Juli 2015

Bagi sebagian orang, Tuhan seperti mirip bancakan. Saling ribut, saling rebut, saling klaim, lalu saling merasa menang dan merasa benar.
—Twitter, 17 Juli 2015

Orang yang paling agresif mengklaim kebenaran, sering kali, justru orang yang tidak terlalu yakin dengan kebenarannya sendiri.
—Twitter, 17 Juli 2015

Batu tidak pernah teriak-teriak menyatakan dirinya batu. Jika seluruh umat manusia tidak mengakuinya sebagai batu, dia tetap batu.
—Twitter, 17 Juli 2015

Kebenaran tak pernah bersuara, apalagi berteriak. Kenyataan penting itulah yang paling sulit disadari dan dipahami kebanyakan manusia.
—Twitter, 17 Juli 2015

Gunakan seluruh TOA yang ada di bawah langit untuk menyuarakan dan meneriakkan kebenaranmu. Kalau dasarnya kau keliru, kau tetap keliru.
—Twitter, 17 Juli 2015

Kebenaran dan keyakinan sama sekali tidak berhubungan dengan kerasnya suara, tetapi berhubungan dengan kesadaran untuk mau memahami.
—Twitter, 17 Juli 2015

Bukan kebenaran kalau kita tidak paham. Bukan keyakinan kalau kita tidak mengerti. Aturannya sesederhana itu. Jadi tolong matikan TOA-mu!
—Twitter, 17 Juli 2015

Bagi orang yang tak berpikir, kebenaran adalah ujung tempat semuanya selesai. Bagi orang bijaksana, kebenaran adalah awal untuk memulai.
—Twitter, 17 Juli 2015

Kebenaran terbaik, bagiku, adalah kebenaran dalam sunyi. Kalau pun ternyata kebenaran itu keliru, hanya sunyi yang mengetahui.
—Twitter, 17 Juli 2015

Tugas penting setiap pemilik keyakinan adalah memeriksa dan mempelajari keyakinannya sendiri. Jika tugas itu dilakukan, Bumi akan damai.
—Twitter, 17 Juli 2015

Masalah terbesar keyakinan bukan apa pun, tapi keyakinan itu sendiri. Karena itulah, aku hanya percaya Tuhan dalam sunyi.
—Twitter, 17 Juli 2015


*) Ditranskrip dari timeline @noffret.

 
;